Kurikulum Tahfidz Quran mendominasi kurikulum pesantren. Metode ini terdiri dari: Hifz (setoran hafalan baru), Tikrar (mengulang hafalan baru), Muroja`ah (Mengulang seluruh hafalan). Sistem metode tahfidz menggunakan metode pakistani sistem Sabaq, Sabqi dan Manzil. Disamping itu juga terdapat program tahsin dan tadabbur al Quran.

Untuk mengikat pelajaran yang sudah disampaikan, juga sebagai persiapan pembelajaran ke jenjang wustho para santri diwajibkan untuk menghafalkan beberapa matan kitab seperti Hadits Arbain Nawawi, Nadzam tajwid Tuhfatul Athfal, Nadzam tajwid al-Jazary, dan Matan Akidah Tauhid

Kurikulum Diniyah (pendidikan agama) menjadi proiritas utama setelah kurikulum tahfiz al-quran. Kurikulum diniyah pada jenjang Mutawasitah (SMP) mempelajari kitab-kitab ulama ahlussunnah wal jamaah baik dalam bidang Akidah, Tazkiyah, Fiqih, Sirah, Tajwid dan sebagainya.

• Bahasa arab dan inggris Level ibtida’i dan mutawasit
• Panduan bahasa arab memakai buku al arobiah baina yadaik dan durusul lughoh
• Pembelajaran muhadatsah/ percakapan melalui platform  e-learning. 

Untuk memperoleh ijazah resmi negara maka pesantren mengadakan program pendidikan kesetaran paket B dan C, dengan harapan setelah lulus dari pesantren santri bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Kurikulum pendidikan kesetaraan mencakup mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan Bahasa Inggris.

Life skill, atau keterampilan hidup, adalah kemampuan dasar yang dibutuhkan individu untuk menjalani kehidupan secara produktif dan mandiri.

• Santri belajar berkomunikasi secara digital, Menggunakan email, media sosial, aplikasi pesan dan platform.
• Belajar menggunakan aplikasi perkantoran: Microsoft Office (Word, Excel, PowerPoint), photoshop.
• Belajar desain dan editing menggunakan aplikasi canva, capcut, filmora dan sejenisnya termasuk aplikasi berbasis AI.
• Belajar content creator berikut copyrigting untuk media sosial sebagai syiar medsos islami.
• Belajar website development, digital marketing dan bisnis online serta muamalah syari’ah

Kurikulum kesantrian adalah kurikulum lokal pesantren yang lebih menekankan kepada pengembangan potensi diri santri serta penerapan sunnah-sunnah Nabi shallallahu `alaihi wa sallam dalam kehidupan sehari-hari.

Ini mencakup kemampuan interpersonal, sosial, dan komunikatif, seperti;

• Kemampuan Public speaking (kemampuan bisa mengajar atau berceramah)
• Problem solving (pemecahan masalah)
• Leadership atau kepemimpinan lingkup sekolah
• Mampu berpikir kritis, inovasi dan kreatifitas.
• Management waktu dan kedisplinan dalam aktifitas harian
• Character building pembentukan moralitas, etika dan adab