Tarbiyah sistem kekeluargaan - Pondok Tahfidz Sunnah Alannabi (Program IT dan Bisnis)

Pendidikan Keluarga Islami

Pendidikan tarbiyah keluarga adalah proses mendidik, merawat, dan membimbing anggota keluarga secara terus-menerus untuk mengembangkan jasmani, akal, dan jiwa mereka, agar menjadi pribadi yang dewasa, mandiri, dan berperan positif dalam masyarakat, sesuai dengan nilai-nilai agama, khususnya Islam, melalui metode seperti keteladanan, pembiasaan, dan komunikasi

  • Pengembangan Potensi Diri: 
    Membantu santri mengenali dan mengembangkan potensi diri mereka secara optimal. 
     
  • Penyelesaian Masalah: 
    Mendampingi santri dalam mengatasi berbagai tantangan pribadi, sosial, akademik, atau spiritual yang mungkin dihadapi selama di pesantren. 
     
  • Pembentukan Karakter dan Akhlak: 
    Mengarahkan santri untuk menjadi individu yang memiliki karakter kuat, akhlak mulia, dan kepribadian yang baik sesuai ajaran Islam. 
     
  • Peningkatan Kesejahteraan Psikologis: 
    Mendukung kesehatan mental dan emosional santri agar dapat menjalani kehidupan pesantren dengan lebih tenang dan bahagia. 
  • Pendekatan Individual: 
    Konseling tatap muka antara konselor (ustaz/ustazah) dan santri untuk membahas masalah dan memberikan solusi. 
     
  • Pendekatan Kelompok: 
    Bimbingan yang diberikan kepada sekelompok santri untuk berbagi pengalaman dan pemecahan masalah bersama. 
     
  • Konseling Islam: 
    Pelayanan konseling yang berlandaskan ajaran Islam, dengan mengintegrasikan konsep-konsep seperti al-hikmah, al-mauidhah al-hasanah, dan al-muajadalah bi al-ihsan. 
     
  • Konseling Indigenous: 
    Penerapan pendekatan konseling yang mempertimbangkan dan menghargai nilai-nilai budaya dan lingkungan santri, kata jptam.org. 
  • Sebagai Pembimbing dan Teman Diskusi: Memberikan nasihat, dukungan, dan bimbingan kepada santri yang menghadapi permasalahan. 
     
  • Teladan (Uswatun Hasanah): Menjadi contoh yang baik bagi santri, sesuai dengan nilai-nilai Islam. 
     
  • Kompetensi Multikultural: Memiliki pemahaman tentang latar belakang, nilai, dan asumsi budaya santri untuk membangun hubungan yang baik. 
  • Membentuk Pribadi yang Tangguh: Membekali santri dengan kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup dan menjadi individu yang lebih baik. 
     
  • Menguatkan Karakter dan Akhlak: Membantu santri tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bermanfaat. 
     
  • Memperdalam Pemahaman Agama: Memberikan dukungan spiritual dan moral kepada santri. 
  • Sumber utama materi konseling Islami adalah Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW, yang menjadi pedoman hidup umat Islam. 
     
  • Metode Konseling dari Al-Qur’an
    Terdapat tiga metode utama dalam Al-Qur’an yang dapat diterapkan dalam konseling, yaitu:
    • Al-Hikmah : Menggunakan cara yang bijaksana. 
       
    • Al-Mauidhah al-Hasanah : Nasihat yang baik dan menenangkan. 
       
    • Al-Mujadalah bi al-Ihsan : Diskusi atau debat dengan cara yang baik. 
  • Pengembangan Potensi
    Membantu individu mengembangkan potensi diri seoptimal mungkin sesuai fitrah yang diberikan Allah SWT. 
     
  • Pencapaian Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
    Membimbing klien agar dapat mencapai kebahagiaan, ketenangan, dan kedamaian, baik dalam kehidupan dunia maupun di akhirat. 
     
  • Penyembuhan Hati
    Membantu klien membersihkan hati dari sifat-sifat tercela dan menggantinya dengan sifat terpuji, sehingga hati menjadi sehat (qalbun salim). 
  • Kognitif dan Spiritual
    Materi konseling Islami mencakup aspek-aspek kognitif, emosi, perilaku, dan spiritual untuk pemahaman diri dan permasalahan. 
     
  • Struktur Kepribadian
    Memahami struktur kepribadian manusia dari pandangan Islam, yang dibangun atas tiga daya: quwa bahimiyyah (nafs nabati), quwa al-sibaiyyah (nafs hayawani), dan quwa al-natiq (nafs insani). 
     
  • Bimbingan Spiritual
    Bimbingan dan konseling Islami juga meliputi aspek bimbingan spiritual untuk membekali individu agar lebih memahami dan terhubung dengan Allah SWT. 
    1. Al-Hikmah (Kebijaksanaan)
       
      Merupakan sikap kebijaksanaan yang mencakup asas musyawarah, keseimbangan, manfaat, dan kasih sayang. 
       
    2. Mengandung potensi perbaikan, perubahan, pengembangan, dan penyembuhan yang bersumber dari energi Ilahiyah. 
       
    3. Melambangkan cahaya yang menerangi jiwa, akal, dan indra. 
       
       
  • Al-Mau’idhah Al-Hasanah (Nasihat yang Baik)
     
  • Merupakan bentuk nasihat yang tulus, menyentuh hati, dan memberikan motivasi.
  • Mengedepankan cara penyampaian yang lembut, santun, dan inspiratif untuk membimbing klien menuju kebaikan.
  • Menggambarkan dialog dan diskusi yang dilakukan secara bijak dan tanpa menimbulkan rasa tertekan atau tersudutkan bagi salah satu pihak.
  • Tujuannya adalah untuk mencapai pemahaman dan kesepakatan yang baik melalui pertukaran gagasan.